Selama mukim di Mekkah berbagai cabang ilmu agama telah dikaji dan dipelajari oleh Guru Bangil. Banyak pula silsilah sanad, ilmu dan amal yang beliau terima. Salah satu cabang ilmu yang menonjol yang dikuasai oleh Guru Bangil adalah ilmu tasawuf. Di bidang ilmu tasawuf ini, Guru Bangil telah menerima ijazah tarekat Naqsabandiyah dari ‘Alimul ‘Allamah Syekh Umar Hamdan dan ijazah tarekat Sammaniyah dari ‘Alimul ‘Allamah H. Muhammad Ali bin Abdullah al-Banjari.[10] Ijazah tarekat Idrisiyah diterima dari ‘Alimul ‘Allamah Syafi”i bin Shalih al-Qadiri.
Guru Bangil juga merupakan salah seorang guru tasawuf dari ‘Alimul ‘Allamah Tuan Guru H. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul/ Guru Ijay.
Guru Ijay mengisahkan tentang KH. Syarwani Abdan : Guru Bangil, dimanapun beliau tinggal senantiasa berada dalam keseharian yang sangat sederhana, hingga tak banyak yang tahu bahwa sekalipun telah menjadi tokoh besar, selain pakaiannya yang sederhana dikamar tidurnya pun ia tidak menggunakan ranjang ia juga tidak mempunyai lemari khusus untuk pakaiannya, pakaian miliknya diletakkan menumpang pada bagian lemari kitabnya, ia seorang yang telah mengambil jalan Khumul (menjauh dari keramaian) dan tak berharap akan kemasyuran.
KH. Abdul Hamid Pasuruan pernah mengatakan :
"Saya ingin sekali seperti Kyai Syarwani, dia itu 'alim tapi Mastur tidak Masyhur kalau saya ini sudah terlanjur Masyhur, jadi saya sering kerepotan karena harus menemui banyak orang, menjadi orang masyhur itu tidak mudah, bebannya berat, kalau Kyai Syarwani itu enak, jadinya tidak banyak didatangi orang".
Foto : (kiri) KH. Syarwani Abdan - Guru Bangil, (kanan) KH. Zaini Abdul Ghani - Guru Sekumpul
#Menjelang_haul_Syekh_Syar
#Lahum_alFatihah

0 Response to "KH. MUHAMMAD SYARWANI ABDAN - GURU BANGIL"
Posting Komentar